Recent Posts

dari surga

Kau tahu saat hati ini tak lagi ada dalam dadamu
Rasamu aku tak ada disampingmu
Tapi aku tepat dihadapmu
Dalam dunia pararel yang benar-benar berbeda
Meski kau tak mengerti
aku akan tetap menemani
dalam tiap ruang
keraguan yang kau hadapi
kesedihan yang terkadang kau rutuki
untuk itu aku disini
mengembangkan harapmu
mimpi yang ingin kau jelajahi tiap malammu
untuk itu aku disini
temanimu dalam resah kalut hidupmu
tertawa bersamamu dalam setiap jengkal bahagiamu
meski kau tak merasakan
meski kau tak dapat kusentuh
namun percayalah
aku disini
dalam masa yang sama
namun dimensi yang sama sekali berbeda
aku akan selalu ada untukmu
seperti saat kau masih menjadi inang di tubuhku
tepat seperti kau tertidur disampingku
bahwa aku adalah sarimu
dan kau akan tetap menjadi inangku

dan kau pasti tahu betapa dalam kasihku untukmu

0 komentar:

kecupan untukmu

Lalu aku mulai menghitung detik demi detik waktu yang telah kuhabiskan bersamanya. Memutar kembali drama kehidupan yang kuperankan bersamanya. Sedikit sakit saat aku harus keluar dari dramaku, dan membiarkannya berperan sendiri. Aku akan memulai drama lain yang kuingin indah. Untuk akhir yang kuharap juga bahagia.
Chalila Rayhan Nabilazka, Liena Asma’ Abiedatul  Mufidah, Nindya Alifia Tittandi, Septa Rellani, Zahra Astervinia Qolby, Aqidah Halimatus, dengarkan aku. Aku yakinkan dramaku akan indah. Hei,,, aku tidak merintih! Camkan itu!! Aku benar-benar kuat meski  harus tanpamu. Kau tahu semua yang telah kulalui. Begitupun aku tahu setiap detik keluh bahagiamu. Bila kau berperan disana, lihatlah aku disini melengkapi. Kau harus yakin bahwa kau bisa, lalu aku juga akan berkeyakinan yang sama. Maka kaulah salah satu keajaiban Tuhan yang dijanjikan bagiku.
Kuulangi, KAULAH KEAJAIBAN, bagiku dan duniaku.
Mungkin jalan yang kita pilih berbeda, tapi aku akan merasakan yang sama. Jika kau jatuh, maka aku tangan yang akan datang terulur untukmu. Jika kau tenggelam, maka aku yang akan membawamu kembali terbit. Jikapun kau menginginkan milikku, akan aku pastikan kau juga memilikinya. Cintaku akan tetap seperti ini, sampai kini , sampai nanti, sampai mati.
اللهمّ إنّك تعلم أنّ هذه القلوب قد اجتمعت على محبّتك و التقت على طاعتك و توحّدت على دعوتك و تعاهدت على نصرة شريعتك فوثّق اللهمّ رابطتها و آدم ودّها واهدها سبلها و املأها بنورك الّذي لا يخبو و اشرح صدورها بفيض الإيمان بك و جميل التوكّل عليك و أحييها بمعرفتك و أمتها على شهادتك في سبيلك إنّك نعم المولى و نعم النصير.

Ya Allah, sayangi mereka.

0 komentar:

najmah

Hai gadis kecil
Yang berjalan riang diatas titian
Tutup kepalamu tertiup melambai
Langkahmu diiringi tawa berderai
 mulut kecil merah merona
tangan mungil polos melambai
hai gadis kecil
bermata bintang terang benderang
tahu kah kau ?
bahwa kaulah keajaiban
dikirimkan Tuhan sebagai titipan
kau adalah cahaya
tak redup meski senja memaksa ada
senandung kecilmu bermakna dalam
kaulah bidadari berkah Tuhan
rengekmu terdengar sebagai lantunan
kemarilah
datanglah dalam pelukku
hingga kau merasakan
gerakan sel-sel darahku

yang juga mengalir di nadimu

0 komentar:

Syams Allayl


Aku menatap matamu dalam
Coklat bening berjuta bintang
Aku memandang wajahmu lamat
Putih bersih beraura harap
Kau adalah penghuni surga
Setidaknya begitu Ia berkata
Kini kau terbaring dihadapka
Tenggelam dalam senyap
Acuh pada noda merah yang tersirat
Pada derai air mata menyayat
Pada dentum senjata yang kian sarat
Bagiku...
Darahmu adalah asa
Diammu bukan tak bermakna

Melainkan wujud cinta-Nya

0 komentar:

AVICENNA


            Saya yakin, orang-orang yang tidak peduli pada ilmu pengetahuan akan segera berhenti membaca tulisan ini saat mereka tahu bahwa pokok pembahasan tulisan ini adalah tentang seorang tokoh besar Islam yang tidak nadir di dengar telinga mereka, Ibnu Sina.
            Orang-orang yang menutup mata atas kegemilagan Islam di masa lalu dan memilih kaca pembesar unuk melihat apa yang terjadi di dunia barat sekarang ini tentulah tak akan pernah tertarik mendengar nama Ibnu Sina atau lebih lengkapnya Abu Ali Husain Ibn Abdullah ibn Sina, yang bahkan dielu-elukan oleh bangsa barat yang mereka puja.
            Avicenna, begitu nama beliau disebut oleh ilmuwan-ilmuwan barat, semasa hidupnya yang tak panjang - 58 tahun -, Ibnu Sina telah menulis lebih dari 450 buku dan jurnal. Jika menelaah masterpiece-nya “Al Qanun At Thib ( Canon of Medicine )” dapat disimpulka bahwa dunia kita saat ini terlalu jauh dari sekedar ketinggalan jaman, menilik saat itu belum ditemukan teknologi internet bahkan mesin motor sekalipun. Namun 10 abad yang lalu, di buku itu Ibnu Sina menerangkan tentang efek placebo, teori penularan TBC, operasi tumor, bahkan virus kanker.
            Di kota Bukhara tahun 980 M Ibnu Sina lahir dalam keluarga yang cukup berada dan terpandang. Orang tua Ibnu Sina sangat memphatikan pendidikannya. Pada Umur 7 tahun, Ibnu Sina telah berhasil menghafal Al Qur’an, memahami metafisika dan semua filsafat Aristoteles di umur 8 tahun. Kecerdasan Ibnu Sina terus berkembang, pada umur 16 tahun Ibnu Sina mulai mempelajari kedokteran setelah sebelumnya berhasil mendapat julukan penyair terbaik, hafidz Qur’an, musikus dan seabrek julukan lain yang ia sandang. Pada umur 17 tahun Ibnu Sina berhasil menyembuhkan seorang raja di Bukhara Amir Nooh Ibnu Mansoor dari sakit kerasnya, setelah semua tabib terkenal gagal menyembuhkan sang raja, berkat jasanya tersebut Ibnu Sina diizinkan mengakses perpustakaan kerajaan sesuai permintaanya. Dan pada umur 18 tahun ia berhasil mendapat gelar fisikawan di zamannya. Semasa hidupnya Ibnu Sina terus menulis buku dan jurnal, hingga pada tahun 1037 M Ibnu Sina wafat di Hamadan, Iran.
            Diantara buku-buku dan jurnal yang ditulis oleh Ibnu Sina, kitab Mantiq Al Syifa’ dan Al Qanun At Thib adalah yang paling terkenal sepanjang masa. Masterpiece-nya ini menjadi rujukan utama dan paling otentik selama beberapa abad. As Syifa ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, ilmu alam, dan ilahiyat. Hingga saat ini Mantiq Al Syifa adalah buku yang paling otentik dalam mantiq islami. Di Al Qanun At Thib beliau telah menemukan peredaran darah dan anatominya 600 tahun sebelum William Harvey.
            Ibnu Sina juga pelopor psikofisiologi, psikosomatik, dan neuropsikioatri. Dari sini beliau banyak menulis tentang psikologi dan psikiatri jauh sebelum Carl Jung dan Sigmund Freud. Hingga gagasan Rumah Sakit Jiwa juga muncul darinya, saat Eropa masih membakar orang gila dengan alasan mereka adalah jelmaan iblis.
            Di bidang kimia Ibnu Sina menemukan teknik destilasi uap untuk mengeksrtrak minyak astiri dari herbal dan rempah. Diluar itu Ibnu Sina juga meneliti tentang penembakan proyektil , klasifikasi ilmu sederhana dan kombinasinya, manfaat etanol dan penemuan-penemuan menakjubkan lainnya.
            Dengan segala pencapaiannya tidak lantas membuat hidup Ibnu Sina selalu ada dalam gelimang harta dan pujian. Dengan segala kebijakannya Ibnu Sina memilih untuk berpetualang dan menimba ilmu dari setiap orang yang ditemuinya. Bahkan menurut riwayat, Ibnu Sina mempelajari aritmatika dari seorang tukang sayur.
            Bila sekarang kita mengenal Ary Ginanjar sebagai founder ESQ, maka 1000 tahun sebelumnya negeri-negeri timur dan barat mengenal Ibnu Sina dan Avicenna sebagai pakar konsep pengembangan diri. Ibnu Sina mengungkapkan creative mind sebagai kekuatan tebesar yang tersembunyi dalam diri manusia. Ia juga menulis tentang The Power of Self dan pentingnya auto sugesti untuk penyembuhan dan peningkatan diri.
            Saat ini dunia sangat mengakui eksistensi Ibnu Sina. NASA menamakan satu kawah dibulan dengan nama Avicenna. Di barat dan di timur nama Avicenna dan Ibnu Sina banyak digunakan untuk sekolah medis, rumah sakit, klinik pengobatan, hingga hotel dan salon kesehatan. UNESCO memiliki ajang Avicenna Prize untuk mereka yang berjasa dalam bidang penellitian, sebuah spesies bakau pun di namai Avecennia untuk mengenang jasanya.
            Jika anda memang orang yang peduli dengan peradaban dan kemajuan Islam, mengapa tidak menjadi Ibnu Sina abad 21? atau menciptakan Avicenna millenium?. Bekerja dan berkarya adalah hal terbaik yang bisa manusia lakukan, Ibnu Sina berkata “Saya memilih umur pendek yang penuh makna dan karya daripada umur panjang yang hampa.

0 komentar:

LADIES, IT'S TIME!

LADIES, IT’S TIME!
                Mengutip sebuah quote populer di sekolah saya “ وراء كلّ رجل عظيم مرأة صالحة” bahwa dibelakang tokoh yang besar selalu ada sesosok wanita yang hebat entah ibu, istri, kakak, adik, bahkan anak. Rasanya kita berbicara terlalu jauh ya? Tapi apa salahnya kita berfikir kedepan.
                Di umur yang masih tergolong sangat muda J, 18 tahun,saya selalu bermimpi untuk menjadi wanita yang berarti bagi keluarga dan orang-orang disekitar saya. Dan saya yakin kebanyakan wanita berfikiran sama. So, let’s achieve our dream!!
                Seorang wanita yang hebat tidak selalu berarti wanita yang mempunyai jabatan tinggi dan berpenghasilan besar. Pandangan ini tidak lagi berlaku. Ibunda Siti Hajar,Khadijah, Aisyah, Fatimah, Ummu Kaltsum  dengan segala kesabaran, kegigihan, dan keikhlasannya sangat pantas dijadikan sosok wanita hebat. Di zaman kita, wanita yang hebat adalah wanita yang dapat memerankan peranannya dengan baik di segala aspek, untuk sosok ibu dapat diartikan ibu yang mampu bekerja tanpa meninggalkan kewajiban sebagai seorang pendamping dan pengasuh anak-anaknya, untuk seorang mahasiswa juga berlaku hal yang sama, produktif didalam dan diluar kampus. Saya menyebutnya wanita all round.
                To achieve it, we need courage, persistent, sincere, and ACTION!!
                Saat Andalusia dibawah jajahan Spanyol, seluruh laki-laki muslim dibantai. Hingga yang tersisa adalah wanita dan anak- anak. Disinilah peran seorang wanita bekerja. Menjelang tidur para ibu menceritakan kisah-kisah heroik perjuangan nabi dan sahabat-sahabat, hingga anak-anak itu tumbuh dengan jiwa perjuangan yang kuat. Maka tumbulah generasi-generasi Islam yang memperjuangkan Andalusia. Disini peran seorang ibu hanya bercerita sebelum tidur, tapi perubahan yang diberikan sangat berarti.
                THE MORE YOU DO, THE MOST IT WILL BE TRUE

0 komentar:

aku, mahasiswi guru

Rasanya tidak mungkin bisa merangkap mahasiswi sekaligus guru, jelas karena perbedaan lapangan dan pekerjaan. Tapi saya benar - benar merasakannya. Setelah 6 tahun menempuh jenjang pendidikan KMI -setara dengan SMA- saya diberi amanat untuk melanjutkan perjuangan di Gontor Putri 1. Dalam sistem KMI seorang murid menempuh pendidikan selama 4 - 6 tahun, setelah lulus mereka akan diberi kesempatan untuk mengaplikasikan ilmu dan pengalamannya di lembaga pendidikan seluruh Indonesia selama satu tahun atau lebih.

Saat diberi kesempatan untuk berkhidmat di GP1 saya merasa ini sebuah bless, rahmat yang benar - benar luar biasa dan bermakna bagi saya. Dalam masa ini saya dan ratusan yang laim dipercaya untuk menjadi ustadzah, guru sekaligus mahasiswi. Disinilah pelajaran hidup yang begitu berharga saya dapat.

Sebagai seorang guru dengan intensitas mendidik benar-benar fullday -24 jam- diluar dan didalam kelas, maka saya diharuskan menjadi contoh yang baik bagi seluruh murid sebanyak 3500 siswa. Dikatakan 24 jam karena guru dan murid hidup dalam lingkungan yang sama, sebuah lingkungan yang telah dirancang sedemikian rupa dengan nilai-nilai ma'hadi, religi, akademi, dan intelektual yang kuat, kami menyembutnya Kampung Nan Damai.

Layaknya seorang guru, saya harus menulis sebuah buku untuk persiapan mengajar atau i'dadu tadris. Ini adalah sebuah keharusan, karena guru harus mempunyai persiapan yang  matang sebelum masuk kelas dan disesuaikan dengan silabus yang ada. Sehingga tidak ada kesalahan saat mengajar dari segi teori maupun praktik.

Setelah kepadatan mengajar, saya juga mempunyai beberapa kelas mata kuliah di sore dan malam hari. Tentu saja, Unicersitas saya masih dalam lingkup asrama, bahkan tidak keluar seinchi pun dari pintu gerbang. Ini satu dari sekian banyak hal yang patut disyukuri, saya merasa benar - benar dijaga, dididik dan diperhatikan. Mahasisiwi yang identik dengan tugas dan karya tulis menumpuk juga saya lakoni. Namun, beginilah Gontor mendidik saya. Dan saya sangat bangga akan hal itu. Dengan kegiatan yang padat 24 jam, guru yang juga mahasiswi dengan jumlah 400 orang dituntut mampu mengatur waktu. Santriwati pun sama, kegiatan yang padat membuat mereka berpikir keras untuk memanage waktu mereka, hingga tanpa sadar terciptalah pribadi yang teratur dan terorganisir.

Ritme kehidupan yang begitu indah ini benar - benar melekat dibenak saya. Hingga padatnya kegiatan terasa begitu menyenangkan. Begitulah kira-kira Gontor mengajarkan arti  ikhlas, sederhana, berdikara, ukhuwwah islamiyah dan kebebasan.

0 komentar:

IDENTITAS NASIONAL



IDENTITAS NASIONAL
Untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Kewiraan
Dosen Pengampu :
Ismail Budi Prasetya, S.Ag










Oleh :
Nadiah Sabrina Himam

PROGRAM STUDI TAFSIR 1
FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS DARUSSALAM
DIVISI MANTINGAN
2015/1436



KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum. Wr. Wb.
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan limpahan nikmat kepada umatnya terutama nikmat iman,umur serta kesempatan sehingga pada kesempatan ini kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Salawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita menuju cahaya.
Kemudian kami mengucapkan terima kasih kepada Al Ustadz H. Ismail Budi Prasetya, S.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah “Kewiraan” yang telah membimbing dan membina kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, meskipun dalam penyusunann makalah ini  masih banyak kekurangan. Dimana maksud penulis menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang membahas tentang “Identitas Nasional”. Selain memenuhi tugas  juga untuk mengembangkan potensi ilmu pengetahuan khususnya dibidang Pendidikan Kewarganegaraan yang bertujuan untuk memudahkan kita dalam memahami jati diri yang dimiliki seseorang, dengan identitas itu kita bisa membedakannya dengan yang lain dan konsep kebangsaan yang menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan.
Sebagai insan biasa kami sadar akan ketidak sempurnaan makalah ini, kekhilafan dalam penulisan atau penyusunan kata demi kata, dari itu kami mohon maaf yang sedalam-dalamnya serta kritik dan saran yang  bersifat  membangun demi kesempurnanan makalah ini.
Demikianlah kata pengantar ini kami buat, mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat  bagi orang lain, terutama bagi kami sebagai penyusun.
Wasalamu’alaikum. Wr. Wb.
                       
           
Mantingan, 17 September 2014

                            

                        Penyusun



DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................................        1
Kata Pengantar..................................................................................................................................        2
Daftar isi                                                                                                                                                     3         

BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah........................................................................................................................        4
2.      Rumusan Masalah.................................................................................................................................       4
3.      Tujuan Penulisan....................................................................................................................................       4

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pengertian Identitas Nasional.................................................................................................................        6
2.      Identitas Nasional Indonesia..................................................................................................................        6
2.1       Bentuk identitas nasional Indonesia................................................................................................       6
2.2       Unsur-unsur Pembentukan Identitas Nasional................................................................................       7
2.3       Faktor-faktor  Pembentukan Bangsa Indonesia.............................................................................        8

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan                                                                                                                                                    10  
Saran                                                                                                                                                       .       10                              24

BAB IV
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................      11                10                                                                                                                                                        24
           
















BAB I
PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Manusia dalam bersekutu atau berkelompok akan membentuk suatu organisasi yang berusaha mengatur  dan mengarahkan tercapaianya tujuan  hidup kelompok tersebut.Dimulai dari lingkungan terkecil sampai pada lingkungan besar. Pada mulanya manusia hidup dalam kelompok keluarga. Selanjutnya mereka membentuk kelompok lebih besar lagi seperti suku,masyarakat,dan bangsa.kemudian manusia hidup bernegara. Mereka membentuk negara sebagai persekutuan hidupnya.Negara merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh kelompok manusia yang memiliki cita –cita bersatu, hidup dalam daerah tertentu, dan mempunyai pemerintahan yang sama.
Negara dan bangsa memiliki pengertian yang berbeda. Apabila negara adalah organisasi kekuasaan dari persekutuan hidup manusia maka bangsa lebih menunjuk pada persekutuan hidup manusia itu sendiri. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau  negara tersebut dengan bangsa atau negara lain didunia.Ciri khas sebuah bangsa merupakan  identitas dari bangsa yang bersangkutan.Ciri khas yang dimiliki negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan. Identitas- identitas  yang disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.Identitas nasional secara terminologis adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian yang demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan dengan jati diri atau kepribadian suatu bangsa
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
2.        Rumusan Masalah
a.      Identitas Nasional;
b.      Identitas Nasional Indonesia
3.    Tujuan
a.      Mengetahui tentang identitas nasional
b.       Mengetahui tentang Identitas Indonesia
4.     Batasan Masalah
Batasan-batasan masalah hanya membahas tentang
a.              Pengertian identitas nasional
b.              Pengertian Identitas Nasional Indonesia





























BAB II
PEMBAHASAN
1.   Pengertian Identitas Nasional
Kata  “Identitas” berasal dari bahasa inggris identity berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.
Sedangkan kata “Nasional” menunjuk pada sifat khas kelompok yang memiliki ciri-ciri kesamaan, baik fisik seperti budaya, agama, bahasa, maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.
Secara terminologis istilah identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Identitas Nasional adalah identitas suatu kelompok masyarakat yang memiliki ciri dan melahirkan tindakan secara kolektif yang diberi sebutan nasional.
Munurut Koenta wibisono (2005) Identitas Nasional  adalah  manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam  aspek kehidupan suatu bangsa (nasion) dengan ciri-ciri khas, dan dengan yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam.
2.    Identitas Nasional Indonesia
Identitas nasional Indonesia menunjukan identitas-identitas yang sifatnya nasional. Pada uraian sebelumnya identitas nasional bersifat buatan, dan sekunder. Bersifat buatan oleh karena identitas nasional itu dibuat, dibentuk dan disepakati oleh warga bangsa sebagai identitasnya setelah mereka bernegara. Bersifat sekunder oleh karena identitas lahir belakang bila dibandingkan dengan identitas kesukubangsaan yang memang telah dimiliki warga bangsa itu secara askriptif.
Proses pembentukan identitas nasional umumnya membutuhkan waktu dan perjuangan panjang diantara warga bangsa-negara yang bersangkutan. Hal ini disebabkan identitas nasional adalah hasil kesepakatan masyarakat bangsa itu. Contoh, kasus Negara sri Lanka yang diliputi pertikaian terus-menerus antara bangsa Sinhala dan Tamal sejak Negara itu merdeka.
Setelah bangsa Indonesia bernegara, mulai dibentuk dan disepakati apa-apa yang dapat menjadi identitas nasional Indonesia. Bisa dikatakan Indonesia relative berhasil dalam membentuk identitas nasionalnya kecuali pada saat proses pembentukan ideolagi pancasila sebagai identitas nasional yang membutuhkan perjuangan dan pengorbanan warga bangsa.
2.1. Bentuk Identitas nasional Indonesia
 Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut.
2.1.1.  Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia
Bangsa Indonesia berawal dari rumpun bahasa melayu yang dipergunakan sebagai bahasa pergaulan yang  kemudian diangkat sebagai bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia sepakat bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus sebagai identitas nasional Indonesia.
2.1.2.  Bendera Negara yaitu Sang Merah Putih
Warna merah berarti berani dan putih  berarti suci. Lambang merah putih sudah dikenal pada masa kerajaan di Indonesia yang kemudian diangkat sebagai bendera Negara. Bendera warna merah putih dikibarkan pertama kali pada 17 Agustus 1945, namun telah ditunjukan pada peristiwa Sumpah Pemuda.
2.1.3.  Lagu Kebangsaan yaitu Indonesia Raya
Indonesia Raya sebagai lagu kebangsaan yang pada tanggal 28 Oktober 1928 dinyanyikan untuk pertama kali sebagai lagu kebangsaan Negara.
2.1.4.  Lambaga Negara yaitu Garuda Pancasila
Garuda adalah burung khas Indonesia yang dijadikan lambang Negara.
2.1.5.  Semboyan Negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Menunjukan kenyataan bahwa bangsa kita heterogen, namun tetapi berkeinginan untuk menjadi satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.
2.1.6.  Dasar falsafah Negara yaitu Pancasila
Berisi lima nilai dasar yang dijadikan sebagai dasar filsafat dan ideolagi dari Negara Indonesia. Pancasila merupakan identitas nasional Indonesia.
2.1.7.  Konstitusi (Hukum Dasar) Negara yaitu UUD 1945
Merupakan hukum dasar tertulis yang menduduki tingkatan tertinggi dalam tata urutan perundangan dan dijadikan sebagai pedoman penyelenggaraan bernegara.
2.1.8.  Bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat
Bentuk Negara adalah kesatuan, sedang bentuk pemerintahan adalah republik. System politik yang digunakan adalah system demokrasi (kedaulatan rakyat).
2.1.9.  Konsepsi Wawasan  Nusantara
Sebagai cara pandang Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragama dan kesatuan bangsa, serta kesatuan wilayah dalam penyelengaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
2.1.10.  Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
Berbagai kebudayaan dari kelompok-kelompok bangsa di Indonesia yang memiliki cita rasa tinggi, dapat dinikmati dan diterima masyarakat luas merupakan kebudayaan nasional. Kebudayaan nasional pada dasarnya adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah.
Tumbuh dan disepakatinya beberapa identitas nasional Indonesia itu sesungguhnya telah diawali dengan adanya kesadaran politik bangsa Indonesia sebelum bernegara. Hal demikian sesuai dengan ciri dari pembentukan Negara-negara model mutakhir. Kesadaran politik itu adalah tumbuhnya semangat nasionalisme (semangat kebangsaan) sebagai gerakan menentang penjajahan dan mewujudkan Negara-negara Indonesia. Dengan demikian, nasionalisme yang tumbuh kuat dalam diri bangsa Indonesia turut mempermudah terbentuknya identitas nasional Indonesia.
2.2  .Unsur-unsur Pembentukan Identitas nasional
2.2.1. Kebudayaan
Keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial untuk memahami lingkungan serta pengalamannya yang  menjadi pedoman tingkah laku manusia dan amal perbuatannya tentang sejarah mereka dapat menyatuhkan diri dalam suatu bangsa. Kebudayaan daerah merupakan kerangka dasar yang saling berintegrasi menuju kesatuan kebudayaan bangsa/kebudayaan nasional.
2.2.2. Suku Bangsa
Kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan sosial lain berdasarkan kesadaran akan
identitas perbedaan kebudayaan, khususnya bahasa.
2.2.3. Agama
Indonesia bukan negara Atheis dan juga bukan negara teokrasi, tetapi negara : “Theis Demokrasi”  yakni negara yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa . menjunjung, melindungi, dan menjamin agama-agama diberi  kesempatan yang sama.
2.2.4. Bahasa
Sistem lambang yang bersifat  sewenang-wenang dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia digunakan untuk berkomunikasi  melahirkan perasaan dan pikiran

2.3.      Faktor-Faktor Pembentukan Bangsa Indonesia
2.3.1.  Persamaan Asal Keturunan Bangsa (Ethnic)
Bangsa Indonesia berasal  dari rumpun bangsa melayu, bagian dari ras mongoloid yang diperkaya variasi percampuran darah antar ras.

2.3.2. Persamaan Pola Kebudayaan
Cara hidup sebagai suku-suku bangsa petani dan pelaut dengan segala adat istiadat dan pranata sosialnya. Manifestasi persamaan kebudayaan itu adalah bahasa nasional : Bahasa Indonesia.
2.3.3.  Persamaan Tempat Tinggal
Yang disebut dengan nama khas Tanah air Nusantara, yakni tanah tumpah darah seluruh bangsa yang merupakan satu kesatuan wilayah laut yang didalamnya terhimpun puluhan ribu pulau.
2.3.4. Persamaan Nasib Kesejarahannya
Baik kejayaan di masa kerajaan-kerajaan besar  zaman sriwijaya dan majapahit, maupun
penderitaan bersama dikala meringkuk di bawah dominasi penjajahan asing.
2.3.5. Persamaan Cita-Cita Hidup Bersama
Sebagai inspirasi, motivasi, visi, sebuah bangsa yang besar, yang merdeka, berdaulat, serta membangun negaranya dalam ikatan kesatuan dan persatuan Indonesia.

Jati diri bangsa Indonesia yang berasal dari ciri-ciri khusus bangsa Indonesia sendiri, yaitu :
a.       Ber-Ketuhanan
b.      Ber-Kemanusiaan
c.       Ber-Persatuan
d.      Kerakyatan
e.       Ber-Keadilan






           







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat oleh wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan sejarah system hokum/perundang – undangan, hak dan kewaiban serta pembagian kerja berdasarkan profesi
Identitas Nasional Indonesia adalah sebuah ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang membedakannya dari bangsa yang lain.
Saran
1.      Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam buku-buku rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka.

2.      Kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah ini sangat diharapkan untuk penulisan makalah di masa-masa mendatang.






















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Bakry, Noor Ms.2011.Pendidikan Kewarganegaraan, Cetakan kedua.Pustaka Pelajar.Yogyakarta
Dwiyatmi, Sri Harini.2012.Pendidikan Kewarganegaraan, Cetakan pertama.Pustaka Pelajar.Yogyakarta
Kaelan dan Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Paradigma, Edisi pertama. Yogyakarta
Winarno.2006.Pendidikan Kewarganegaraan Paradigma Baru, Edisi kedua. Bumi Aksara. Jakarta
www.geocities.com/apii-berlin/aktual/identitas_0600.html
chaplien77.blospot.com/2008/07/pengertian dan hakikat-bangsa.html
one.indoskripsi.com

0 komentar: